rangkuman materi pertemuan ke -3

Evaluasi dan Pencari Informasi Lanjut

evaluasi informasi

Evaluasi informasi adalah proses mencari, memilih, dan memutuskan informasi mana yang bisa diterima. Sebuah informasi harus di evaluasi karena banyaknya sampah yang beredar terutama informasi yang tersebar di internet.

Karakteristik mengevaluasi Informasi:

  1. Authority : Penulis informasi harus jelas
  2. Timelines : Informasi yang disajikan adalah terbaru (update)
  3. Relevancy : Informasi yang di sajikan harus sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
  4. Quality : Kualitas dari informasi tersebut harus terpercaya
  5. Bias : Sudut pandang dari informasi itu sendiri dapat memberikan tujuan
Proses Pencarian Informasi

 

 

Proses pencarian informasi adalah serangkaian langkah – langkah fisik dan intelektual yang dibutuhkan setiap orang untuk menyelesaikan suatu tugas informasi. Setiap langkah biasanya membutuhkan penggunaan beberapa keterampilan informasi. Proses ini umumnya merupakan bagian dari pembelajaran dan pemecahan masalah.

Bagaimana Cara Mencari Informasi ?

Berikut ada beberapa cara untuk mencari informasi :

  1. KUHLTHAU’S

Proses pencarian informasi menurut Kuhlthau (1993) dapat dibagi menjadi 6 tahap yaitu: permulaan (inisiasi), seleksi, eksplorasi, formulasi, koleksi dan presentasi. Kuhlthau menguraikan bahwa pola pencarian informasi sifatnya berjenjang, dimulai dari sesuatu yang tidak jelas, sampai pada tahap kejelasan dari informasi yang dicarinya.

2. ALBERTA INQUIRY

Inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).   Peranan guru pada pembelajaran ini adalah sebagai motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan bergairah dalam berpikir),  fasilitator (yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa), penanya (untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri), administrator (yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas), pengarah (yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkan), manajer (yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas), dan  rewarder (yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa). Jadi inkuiri sangat sesuai untuk membelajarkan berpikir kritis dan mereduksi miskonsepsi karena memberikan peranan kepada siswa untuk seluas-luasnya melakukan kegiatan pembelajaran menemukan konsep. Pembelajaran inkuiri memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi ini karena anak dirangsang untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaannya. Terkait dengan ini, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Kegiatan diskusi perlu dioptimalkan agar terjadi saling tukar informasi dan pendapat secara terbuka sehingga jawaban atas masalah yang diajukan dapat dibahas bersama siswa yang lain.

3. FLIP IT

  • Focus : Kata kunci dan istilah pencarian yang akan digunakan
  • Links : Lokasi dan nomor panggilan sumber
  • Input : Jenis informasi yang dibutuhkan, pencatatan dan informasi bibliografi
  • Properties : Menggunakan berbagai sumber

4. BIG 6

The Big 6 dikembangkan di AS oleh dua pustakawan, Mike Eisdenberg dengan  Bob Berkowitz. The Big 6 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar informasi dan ketrampilan informasi serta teknologi. Model The Big 6 terdiri dari 6 tahap pemecahan masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua sublangkah atau komponen.

Model The Big 6 memiliki kekurangan yaitu mayoritas sumber dan contoh berdasarkan sekolah dan kegiatan kelas di AS. Kedua The Big 6 merupakan produk komersial yang mensyaratkan hak cipta dan perlindungan merek dagang sehingga tidak dapat digunakan begitu saja. Sungguhpun demikian, pembuat The Big 6 masih mengizinkan penggunaannya untyuk kepertluan pendidikan asal memberitahu mereka